CSS

“سألت رَبِّي فِيمَا اخْتَلَفَ فِيهِ أَصْحَابِي مِنْ بَعدِي فَأوحَى الله إلَى : يَا مُحَمَّدٌ اِنَّ اَصْحَابَكَ عِنْدِي بمنزلة النجوم في السَّمَاءِ، بَعْضُهَا أَضوَأ مِنْ بعضٍ ، فَمَنْ أَخَذَ بِشَيْءٍ مِمَّا هُمْ عَلَيْهِ مِنْ اخْتِلَافِهم فَهُوَ عِنْدِي عَلَى هُدَى”
“Aku tanyakan kepada Tuhanku tentang perselisihan para sahabatku sepeninggalku, maka la mewahyukan padaku, ‘Wahai Muhammad, Sungguhnya kedudukan para sahabatmu di sisiku bagaikan bintang-bintang di langit, sebagian lebih terang sinarnya dari yang lain. Siapa saja yang mengambil teladan dari apa yang mereka perselisihkan, maka di sisi-Ku berarti mengikuti petunjuk”

Hadits ini maudhu’ dan telah diriwayatkan oleh Ibnu Batthah dalam kitab al-Ibanah, juga oleh Khatib Nizamul Mulk dalam kitab al-Amali II/13, Ibnu Asakir I/303, dari sanad Naim bin Hamad dari Abdur Rahim bin Zaid al-Ami.

Sanad hadits tersebut maudhu’. Naim bin Hamad itu dha’if. Al-Hafzh berkata, “la banyak melakukan kesalahan, sedangkan Abdur Rahim al-Ami adalah pendusta.”

Ibnul Jauzi dalam kitab al-Ilal berkata, “Riwayat tersebut tidak sahih sebab Naim itu tercela. Sedangkan Abdur Rahım oleh Ibnu Muin dinyatakan sebagai pendusta.”