CSS

“عَلَيْكُم بِلبَاسِ الصوف تَجِدُوا حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ فِي قلوبكم، وَعَلَيْكُم بِلبَاسِ الصُّوفِ تَجَدُوا قِلةُ الأكل و عليكم بلباس الصُّوفِ تُعرَفُونَ بِهِ الآخرة، وَإِنَّ لِبَاسَ الصّوف يورث القلب التفكر والتفكر يُورث الحكمة، والحكمة تجري في الجوف مجرى الدم ، فَمَن كَثر تَفَكَّرْهُ ، قَلَّ طَعْمُهُ، وَكَلَّ لِسَانُهُ، وَرَق قَلْبُهُ وَمَنْ قَلَّ تَفَكُرُهُ كَتُر طَعمُهُ وَعَظمَ بَدَنَهُ وَقَسَا قَلْبُهُ، وَالقَلْبُ القَاسِي بَعِيدٌ مِنَ الجَنَّةِ قريب مِنَ النَّارِ”
“Pemilik sesuatu barang lebih berhak membawanya, kecuali jika ia lemah atau tidak mampu membawa sendiri. Ketika itu, hendaknya saudaranya sesama muslim membantunya”

Hadits ini maudhu’. Telah diriwayatkan oleh Abu Bakar bin an- Naqur dalam kitab al-Fawa’id 1/147-148, dan Ibnul Jauzi dalam kitabnya Ahadits al-Maudhu’at, dari sanad al-Khathib dari Muhammad bin Yunus al-Kadaimi, sambil berkata, “Riwayat al-Kadaimi tidak sahih. Dia tukang palsu hadits dan gurunya tidak dapat dijadikan hujjah.”

Pernyataan Ibnul Jauzi disepakati oleh as-Suyuthi dalam kitabnya al-La’ali II/264, dengan menyatakan bahwa dalam hadits di atas terdapat idraaj (memasukkan kata tambahan dalam matan hadits. penj.) Imam Baihaqi berkata: “Tambahan itulah yang menjadikan hadits tersebut munkar.”