Hadits ini munkar. Ia telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah II/495, juga oleh al-Hakim IV/441, Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya Jami’ al-llmi I/155, dari sanad Muhammad bin Khalid l-Jundi, dari Ibnu Aban bin Shaleh, dari al-Hasan, dari Anas.
Menurut saya, sanad ini sangat lemah. Kelemahannya terletak pada tiga hal, yaitu:
1. An’anah (maksudnya yang sanadnya dengan menggunakan kata ‘an Fulan, ‘an Fulan dan seterusnya). Hasan Basri, terbukti telah dengan sengaja pernah mencampur-aduk riwayat.
2. Kemajhulan perawi Muhammad bin Khalid seperti yang dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya at-Tagrib.
3. Perselisihan dan perbedaan sanadnya. Al-Baihaqi berkata, “Al-Hafizh Abu Abdullah menyatakan bahwa Muhammad bin Khalid adalah majhul, tidak dikenal di kalangan pakar hadits.”
Adz-Dzahabi berkata, “Riwayat ini munkar sambil mengutarakan hadits serupa dengan sanad dari Ibnu Abi Ayyasyi dari Hasan secara mursal (terhenti sanadnya sampai kepada tabiin atau sahabat; penj.).”
Ringkasnya, hadits-hadits yang menyatakan akan munculnya al-Mahdi di akhir zaman nanti adalah sahih. Diriwayatkan oleh seluruh ashabus sunan dan sahihain.
Hadits dha’if yang oleh ash-Shaghani dan Asy Syaukani bahkan dinyatakan maudhu’ ini adalah riwayat yang dijadikan landasan dalil bagi firqah Ahmadiyah dalam usahanya menguatkan anggapan mereka (para pengikutnya) bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi.
Kemudian ia mendakwa sebagai Isa, atas dasar hadits tersebut tadi. Dakwaan Mirza ini telah banyak menggoyahkan iman kaum dhuafa’ yang pengetahuan agamanya sangat minim.
Dan seperti biasa, para penyeru ajakan yang batil selalu hanya dikuti oleh orang-orang yang lemah imannya dan sangat minim pengetahuan agamanya. Wallahul musta’an