CSS

Hadith Maudhu' (palsu)

"Tidaklah seorang hamba meninggalkan sesuatu untuk Allah dan ia tidak meninggalkannya kecuali karena Allah kecuali Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik baginya dalam urusan agama serta keduniaannya"

  • Ini adalah Hadith Maudhu' (palsu)
  • dinyatakan di dalam Kitab Silsilah Hadith Dha'if dan Maudhu'
  • pada Jilid 1
  • oleh Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani
“مَا تَرَكَ عَبدُ شَيْئًا لِلَّهِ لَا يَتْرُكُهُ إِلا لِلَّهِ الا عوضه مِنْهُ مَا هُوَ خَيُر لَهُ فِي دِينِهِ وَدُنْيَاهُ”
“Tidaklah seorang hamba meninggalkan sesuatu untuk Allah dan ia tidak meninggalkannya kecuali karena Allah kecuali Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik baginya dalam urusan agama serta keduniaannya”

Hadis itu maudhu’. Saya sendiri pernah mendengar kata-kata ini diucapkan oleh seorang tokoh yang sedang menyampaikan rancangan radio di Damsyik pada bulan Ramadhan.

Abu Naim telah menyatakannya dalam kitab Huliyyatul-Auliya II/196, kemudian ia berkata, “Itu hadits gharib (asing).”

Pada pendapat saya, sanadnya adalah maudhu’ (palsu) kerana dia tidak menyebut sesiapa pun selepas az-Zuhri dalam kitab-kitab hadis selain Abdullah bin Sa’ad ar-Raqi dan dia terkenal sebagai pendusta. Ad-Daru Quthni mengisytiharkan dia pendusta, dengan berkata, “Dia adalah pemalsu hadith”